Ini perjuangan bapa. Dia tak pernah lelah berjuang demi kami anak-anaknya. Walaupun sifatnya keras, tegas, tempramen, tapi dia adalah sosok yang hebat untuk melindungi, mengajarkan, mengayomi kami. Sayangnya dia terasa pada kami. Setiap hari dia tak pernah lelah antar jemput, walaupun dia harus mengorbankan pekerjaannya. Dia juga tak pernah lelah mencari kepingan uang untuk memenuhi kebutuhan kami.
Dia bukan orang hebat di sosial. Dia bukan orang dari kalangan atas. Dia hanya seorang pesuruh yang tak jarang tak mendapatkan kepingan uang untuk dibawa pada kami. Dia rela mengorbankan waktu-waktunya untuk membahagiakan kami. Dia rela menahan rasa laparnya ketika dia bekerja.
Tak jarang kami melihat kelelahannya. Tak jarang pula kami melihat dia menahan segala rasa sakitnya. Dia tak peduli berapa banyak tetesan keringat yang mengalir dari kepalanya. Dia tak peduli umurnya yang semakin tua. Dia tak peduli berapa uban yang telah menghiasi rambut hitamnya. Dia selalu menutupi keluh kesahnya di depan kami.
Kami belum mampu untuk mengganti berapa aliran keringatnya. Kami hanya mampu mengelap keringatnya. Tapi kami akan selalu berjuang untuknya. Untuk membahagiakannya. Untuk membuatnya selalu tersenyum. Untuk melindunginya.
Aku tak pernah rela jika ada orang yang membuatnya terluka.
Karena bapa adalah segalanya untuk kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar